Kamu mungkin tidak pernah tahu apapun tentang
aku. Mungkin kamu pun tidak pernah sadar akan keberadaanku. Dan tentu saja,
kamu tidak akan pernah tahu apa isi hatiku. Bisa dimaklumi, karena aku memang
tidak pernah menampakkan apapun padamu.
Hai kamu, mungkin kamu pun
tak akan pernah tahu rasanya jadi aku. Seorang pemuja rahasiamu. Seorang yang
diam-diam mengagumimu dari kejauhan.
Kamu adalah motivasiku. Hanya dengan melihatmu, semangatku
untuk berjuang menjadi lebih menggebu.
Kamu mungkin tidak pernah tahu bahwa kamu selalu menginspirasi. Kamu tidak akan pernah tahu bahwa hanya dengan melihatmu, semangat hidupku yang dulunya lemah menjadi bangkit kembali.
Mengagumimu adalah anugerah
bagiku. Semangatmu dalam berjuang hidup, kerja kerasmu, juga kebaikan hatimu
membuatku terperangkap dalam pesonamu. Pelan namun pasti, semua itu menular dan
memotivasiku.
Tanpa aku sempat menyadari,
perlahan aku mulai memperbaiki diri. Kamu tahu? Kamu adalah alasan di balik
semua itu. Aku mulai berusaha untuk mengapaimu, meski aku tahu kamu hanyalah
anganku. Layaknya bulan purnama, kamu indah dan pantas dikagumi, namun tidak
mungkin untuk bisa dimiliki.
Aku ingin mengetahui segala
hal tentangmu, karena itu bagiku sosial mediamu adalah candu.
Entah sihir apa yang kamu
gunakan, tapi kamu berhasil membuatku selalu ingin tahu apapun tentang kamu.
Aku ingin tahu kabar tentangmu, apa yang menjadi pikiranmu, kegiatanmu, dan
semua hal tentangmu.
Bodohnya, aku terlalu malu untuk bertanya langsung padamu.
Karenanya aku hanya bisa memuaskan keingintahuanku lewat media sosialmu.
Setiap hari, setiap jam,
setiap menit, setiap waktu tidak pernah ada sedikitpun rasa bosan untuk melihat
sosial mediamu. Aku hafal setiap postmu, setiap foto tentangmu bahkan jumlah
teman dunia mayamu.
Kamu tahu? Kadang aku merutuki diriku. Kadang
aku merasa layaknya penjahat, mencuri-curi informasi darimu. Tapi apalah dayaku
yang tak kuasa mencuri hatimu. Maka ijinkan saja aku curi sedikit informasimu.
Memantau
sosial mediamu bukan tanpa resiko. Kadang aku harus menahan rasa sakit melihat
dia yang dekat denganmu.
Secret admirer via puchsukahujan.files.wordpress.com |
Melalui sosial media aku bisa melihat setiap hal
yang kamu posting juga melihat siapa saja yang berinteraksi denganmu. Begitu
juga dengan dia yang dekat denganmu. Setiap kalimat yang dilontarkannya untukmu
menunjukan keakrabannya denganmu.
Ada sedikit rasa nyeri di hati saat membaca
setiap komen yang dia lontarkan untukmu. Ada sedikit cemburu saat melihat
fotonya bersamamu. Akan tetapi kemudian aku tersadar, siapa aku? Aku hanyalah
seorang pengagum yang tidak berhak merasakan sakit atau cemburu.
Karena
aku tidak bisa mendekatimu, mendoakanmu adalah satu-satunya hal yang bisa aku
lakukan.
Pray via integratedcatholiclife.org |
Terkadang aku khawatir dengan
kesehatanmu, keadaanmu. Akan tetapi apa dayaku? Aku hanya bisa memandangmu dari
kejauhan. Kamu berada jauh di luar jangkauanku. Aku tidak sanggup untuk
menggapaimu.
Hanya doa yang senantiasa aku
panjatkan untuk menjagamu. Namamu tidak pernah absen dalam doa-doaku. Doa yang
sama yang selalu aku lantunkan dalam setiap ibadahku. Doa agar kamu selalu
dalam lindunganNya. Doa agar kamu selalu mendapat kelancaran dan kemudahan
dalam semua usahamu. Juga doa agar kelak kamu dan aku bisa bersatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar