Senin, 05 September 2016

Kamu Tak Akan Pernah Tahu Bagaimana Rasanya Jadi Aku, Pemuja Rahasiamu

Hai, kamu! Meski kamu tidak akan pernah tahu, tapi sejak pertama aku bertemu denganmu, kamu tidak pernah lagi hilang dari isi hati dan otakku.

Kamu mungkin tidak pernah tahu apapun tentang aku. Mungkin kamu pun tidak pernah sadar akan keberadaanku. Dan tentu saja, kamu tidak akan pernah tahu apa isi hatiku. Bisa dimaklumi, karena aku memang tidak pernah menampakkan apapun padamu.

Hai kamu, mungkin kamu pun tak akan pernah tahu rasanya jadi aku. Seorang pemuja rahasiamu. Seorang yang diam-diam mengagumimu dari kejauhan.

Kamu adalah motivasiku. Hanya dengan melihatmu, semangatku untuk berjuang menjadi lebih menggebu.
You’re my inspiration via onde-ondel.com

Kamu mungkin tidak pernah tahu bahwa kamu selalu menginspirasi. Kamu tidak akan pernah tahu bahwa hanya dengan melihatmu, semangat hidupku yang dulunya lemah menjadi bangkit kembali.
Mengagumimu adalah anugerah bagiku. Semangatmu dalam berjuang hidup, kerja kerasmu, juga kebaikan hatimu membuatku terperangkap dalam pesonamu. Pelan namun pasti, semua itu menular dan memotivasiku.

Tanpa aku sempat menyadari, perlahan aku mulai memperbaiki diri. Kamu tahu? Kamu adalah alasan di balik semua itu. Aku mulai berusaha untuk mengapaimu, meski aku tahu kamu hanyalah anganku. Layaknya bulan purnama, kamu indah dan pantas dikagumi, namun tidak mungkin untuk bisa dimiliki.

Aku ingin mengetahui segala hal tentangmu, karena  itu bagiku sosial mediamu adalah candu.
Entah sihir apa yang kamu gunakan, tapi kamu berhasil membuatku selalu ingin tahu apapun tentang kamu. Aku ingin tahu kabar tentangmu, apa yang menjadi pikiranmu, kegiatanmu, dan semua hal tentangmu.

Bodohnya, aku terlalu malu untuk bertanya langsung padamu. Karenanya aku hanya bisa memuaskan keingintahuanku lewat media sosialmu.

 
Stalk via static.pexels.com
Setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap waktu tidak pernah ada sedikitpun rasa bosan untuk melihat sosial mediamu. Aku hafal setiap postmu, setiap foto tentangmu bahkan jumlah teman dunia mayamu.

Kamu tahu? Kadang aku merutuki diriku. Kadang aku merasa layaknya penjahat, mencuri-curi informasi darimu. Tapi apalah dayaku yang tak kuasa mencuri hatimu. Maka ijinkan saja aku curi sedikit informasimu.

Memantau sosial mediamu bukan tanpa resiko. Kadang aku harus menahan rasa sakit melihat dia yang dekat denganmu.
Secret admirer via puchsukahujan.files.wordpress.com

Melalui sosial media aku bisa melihat setiap hal yang kamu posting juga melihat siapa saja yang berinteraksi denganmu. Begitu juga dengan dia yang dekat denganmu. Setiap kalimat yang dilontarkannya untukmu menunjukan keakrabannya denganmu.

Ada sedikit rasa nyeri di hati saat membaca setiap komen yang dia lontarkan untukmu. Ada sedikit cemburu saat melihat fotonya bersamamu. Akan tetapi kemudian aku tersadar, siapa aku? Aku hanyalah seorang pengagum yang tidak berhak merasakan sakit atau cemburu.

Karena aku tidak bisa mendekatimu, mendoakanmu adalah satu-satunya hal yang bisa aku lakukan.
Pray via integratedcatholiclife.org

Terkadang aku khawatir dengan kesehatanmu, keadaanmu. Akan tetapi apa dayaku? Aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Kamu berada jauh di luar jangkauanku. Aku tidak sanggup untuk menggapaimu.

Hanya doa yang senantiasa aku panjatkan untuk menjagamu. Namamu tidak pernah absen dalam doa-doaku. Doa yang sama yang selalu aku lantunkan dalam setiap ibadahku. Doa agar kamu selalu dalam lindunganNya. Doa agar kamu selalu mendapat kelancaran dan kemudahan dalam semua usahamu. Juga doa agar kelak kamu dan aku bisa bersatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© eureka | Blogger Template by Enny Law