Indonesia dan Korea adalah dua negara yang pernah menjadi
jajahan Jepang. Dua negara ini pun merdeka pada waktu yang hampir bersamaan,
hanya selisih 2 hari. Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sedangkan
Korea merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945.
Sudah hampir 71 tahun berselang setelah kemerdekaan. Korea
dan Indonesia yang sama-sama berasal dari negara bekas jajahan ini kini punya
kondisi yang berbeda. Poin pembedanya bisa dilihat dari banyak segi. Namun jika dilihat dari segi ekonomi, Korea
sudah menjadi negara maju, sedangkan Indonesia masih menjadi negara berkembang.
Kita sebagai negara yang masih berkembang, mungkin harus mulai
mencontoh Korea dalam beberapa hal berikut ini.
1. Cinta Produk Dalam
Negeri
|
Made in Korea via huja01.deviantart.com |
Jika kamu pergi ke Korea, kamu bisa melihat bahwa kebanyakan
orang Korea menggunakan produk dalam negerinya. Lihat saja mobil mereka,
Hyundai dan KIA adalah yang kebanyakan mereka gunakan. Dan jangan heran jika
Samsung dan LG meraja lela di sana sini.
Coba bandingkan dengan Indonesia. Apa merk handphonemu?
Bagaimana dengan mobil atau motormu? Yang sederhana saja deh, apa kabar makananmu?
Lalu apa hubungannya sih cinta produk dalam negeri dengan
perkembangan ekonomi? Ini jelas berpengaruh. Jika produk-produk dalam negeri
lebih banyak digunakan, maka kinerja industri pun akan meningkat. Hal ini akan
berpengaruh pada perekonomian negara.
Jadi, mulai sekarang lebih banyak gunakan produk dalam
negeri ya.
2. Penyebarluasan
Gerakan Saemaul, Gerakan Desa Baru
|
Perekonomian desa via www.chapter3d.com
|
Gerakan yang dimulai sejak bulan Oktober 1970 ini muncul
atas gagasan Presiden Park Chung Hee yang menjabat kala itu. Gerakan ini
bertujuan untuk mengembangkan dan memodernisasikan daerah pedesaan. Pemerintah
tidak hanya mendanai, tapi juga memberdayakan masyarakat agar dapat
meningkatkan taraf hidup secara mandiri.
Bagaimana dengan Indonesia? Pusat peradaban Indonesia
sepertinya ada di pulau Jawa. Pulau-pulau lain mungkin tidak seberuntung pulau
Jawa yang lebih lengkap fasilitas-fasilitas umumnya. Bahkan di pulau Jawa
sendiri pun kesenjangan antara kota dan desa terlihat jelas.
Kamu yang ingin meniru cara Korea yang satu ini, bisa
memulai dengan mengikuti program-program pemerintah atau instansi-instansi
tertentu yang bertujuan memajukan pedesaan. Kamu yang sudah bekerja pun, jangan
sungkan jika di tempatkan di pelosok daerah. Kalau yang masih kuliah, bisa
berpartisipasi dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Serius bangun desa ya,
jangan cuma cinlok.
3. Transportasi yang
Memadai
|
Transportasi Korea via english.seoul.go.kr |
Jika kamu menginjakkan kakimu di Korea, kamu akan mellihat
bahwa sarana dan prasaran transportasi Korea sangat memadai. Mulai dari
jalan-jalan hingga angkutan umumnya. Bahkan untuk pejalan kaki dan pengendara
sepeda, semua mempunyai haknya masing-masing.
Mungkin karena fasilitas transportasi yang memadai ini,
orang Korea jadi lebih sering menggunakan angkutan umum daripada kendaraan
pribadi. Ini juga yang membuat Korea minim macet dan polusi.
Kalau di Indonesia, bisa dilihat sendiri. Jalan masih banyak
yang berlubang, angkutan umum belum tertib dan merata, macet di sana sini,
polusi pun sudah jadi makanan sehari-hari. Yah, tapi itulah Indonesia.
Transportasi yang memadai ini berpengaruh juga terhadap
perekonomian. Bisa dibayangkan ikan-ikan segar atau sayuran-sayuran segar yang
didstribusikan dari tempat asal ke daerah perkotaan harus terkena macet
berjam-jam? Sampai di tujuan ikan dan sayurnya tidak lagi segar kan? Nah, nilai
ekonomi ikan dan sayuran pun akan turun.
Sistem transportasi ini berpengaruh terhadap efiktivitas
masyarakat dalam perhubungan. Kapan ya Indonesia punya fasilitas trasportasi
yang memadai dan merata seperi Korea?
4. Budaya Tepat Waktu
|
Time via photographyconcentrate.com |
Kamu pernah janjian dengan orang Korea? Satu aturan tidak
terlulis bagi orang Korea yang selalu dijalani adalah tepat waktu. Orang-orang
Korea ini sangat sensitif jika berkaitan dengan ketepatan waktu. Kamu telat
sedikit saja, mereka akan menganggapmu buruk.
Nah, kebalikkannya dengan Indonesia. Kalau di Indonesia,
alih-alih tepat waktu, kita lebih sering menjunjung tinggi istilah jam karet.
Janjian boleh pukul 7, tapi baru datang pukul 8. Hayo, siapa yang suka seperti
ini?
Oh iya, siapa yang suka mengirimkan pesan ‘otw’ padahal
masih siap-siap di rumah? ‘Otw’ itu artinya ‘on the way’ (lagi di jalan) bukan ‘Ok, tunggu wae’ (Ok, tunggu saja) lho ya.
Kamu bisa mulai meniru kebiasaan orang Korea yang satu ini
kok. Mulai sekarang coba lebih menghargai waktu. Karena ‘time is money’, mulai sekarang jangan buang waktumu dan waktu orang
lain untuk menunggumu.
5. Memberi Dukungan
terhadap Penyebaran Budaya
|
Korean Wave via 6iee.com |
Ada yang tahu hallyu
atau Korean Wave? Ya, ini semacam
penyebaran budaya Korea ke seluruh dunia. Termasuk lewat drama dan reality show Korea yang sering kamu
tonton.
Pemerintah sangat mendukung program ini, termasuk dengan
pendanaan. Jadilah seperti yang sudah bisa kita lihat sekarang. Orang dari
belahan dunia mana yang tidak kenal Lee
Min Ho ataupun Girls Generation?
Sedangkan Indonesia yang konon mempunyai beragam budaya ini,
terlihat lebih malu-malu mengenalkan budayanya sendiri. Bahkan beberapa
budayanya sempat diklaim menjadi budaya milik negara lain.
Yah, meskipun tidak bisa ikut mendanai program-program
besar, setidaknya kamu bisa ikut mencintai budaya bangsa sendiri. Kamu bisa
mulai menunjukkan pada orang-orang sekitarmu bahwa budaya Indonesia pantas
bersaing dengan budaya-budaya negara lainnya.
Lalu apa hubungan penyebaran budaya dengan perkembangan ekonomi?
Ok, coba mana yang suka Kpop angkat tangannya! Setelah suka nonton drama, film
dan reality show Korea, setelah kamu
mendengarkan banyak lagu-lagu Korea apa kamu tidak ingin ke Korea? Tidak ingin
membeli produk-produk yang digunakan oleh para idol yang notabennya produk
Korea?
Nah, terjawab kan? Penyebaran budaya ini secara tidak
langsung memengaruhimu untuk bersikap konsumtif terhadap produk-produk Korea.
Hal ini jelas akan memengaruhi perekonomian Korea.
6. Melek Pendidikan
|
Pendidikan Indonesia via www.chapter3d.com |
Pengembangan pendidikan Korea cukup pesat. Tidak hanya
secara kuantitas dengan banyaknya lembanga-lembaga pendidikan dan
sekolah-sekolah, tapi juga secara kulias dengan mutu pendidikan serta pengajar
yang mumpuni. Bahkan angka rasio buta huruf di Korea mencapai 0 persen.
Di Indonesia sendiri pendidikan masih jadi salah satu hal
yang harus diperbaiki. Mulai dari sistem pendidikan hingga pemerataan fasilitas
pendidikan. Berapa banyak daerah di Indonesia yang masih minim dengan fasilitas
pendidikan? Lalu apa kabar dengan kurikulum sekolah yang selalu saja berubah
atau sistem Ujian Akhir Nasional yang sampai sekarang masih jadi perdebatan?
Pendidikan ini penting lho untuk mencetak sumber daya
manusia yang handal nantinya. Kualitas sumber daya manusia yang bagus dan bisa
menghasilkan produk, akan berpengaruh terhadap perekonomian bangsa.
Kamu tidak perlu berpikir kompleks bagaimana cara memajukan
pendidikan Indonesia. Mulai saja berpikir bagaimana nantinya kamu bisa jadi
sumber daya manusia yang handal. Rajin-rajin sekolah, kuliah, hormati guru dan
sayangi teman. Itulah tandanya kau murid budiman.